Selasa, 11 Oktober 2016

Memilih Manajer Koperasi



Pada umumnya Koperasi Fungsional sebagian besar pengurus merangkap pegawai. Sehingga kurang efektif dalam memimpin operasinal koperasi. Untuk itu Koperasi Fungsional disarankan menunjuk seorang manajer. Masalahnya, jika salah memilih manajer, maka kemunduran bahkan kehancuran koperasi di depan mata. Jadi sangat dibutuhkan seorang manajer yang professional yang bisa menjadi harapkan untuk mampu mewujudkan dan mengejawantahkan kebijakan pengurus serta membawa kemajuan bagi organisasi bisnis koperasi. Bagaimana memilih manajer profesional? Seorang manajer profesional setidaknya harus memenuhi beberapa persyaratan pokok sebagai berikut :

  1. Mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas tentang bidang bisnis dan organisasi yang ditanganinya. Ini syarat mutlak yang harus dimiliki untuk bisa menjalankan bisnis koperasi secara efektif dan menghasilkan keuntungan bagi usasha koperasi yang dijalankannya;
  2. Mempunyai kepribadian yang baik dan tangguh sesuai dengan norma-norma yang berlaku secara umum di masyarakat, mempunyai budi pekerti yang luhur, perilakunya sesuai dengan nilai-nilai positif;
  3. Mempunyai pengalaman yang luas dalam bidang bisnis yang dijalankannya. Seperti kita semua ketahui, pengalaman adalah lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan tanpa disertai dengan pengalaman yang memadai tidak akan banyak berguna dalam menghasilkan output yang bernilai positif bagi organisasi bisnis. Pengetahuan yang luas disertai dengan pengalaman yang luas adalah senjata utama bagi keefektifan kerja seorang manajer profesional;
  4. Mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik, karena tugas seorang manajer adalah mengurus orang-orang yang ada di bawahnya untuk bersinergi mewujudkan tujuan bisnis koperasi. Sehingga kemampuan ini syarat mutlak untuk mencapai suatu hubungan yang saling menguntungkan antara atasan dan bawahan;
  5. Mempunyai kemampuan manajerial yang memadai, yaitu pengetahuan utama yang harus dimiliki oleh seorang manajer professional untuk mengerakkan sumber daya secara efektif mewujudkan tujuan koperasi. Ilmu manajerial yang hebat akan menjadi nilai lebih yang sangat bagus bagi seorang manajer untuk dapat menjalankan organisasi secara efektif dan efisien.


Ciri-ciri dan Karakteristik Manajer Profesional


1.   Menantang Proses
Tak ada satu prosedurpun yang paling sempurna tanpa perbaikanterus menerus. Setiap proses bisnis dipastikan harus menyelesaikan setiap tantangan. Apapun tantangannya, harus disertai keberanian melakukan perubahan dari statusquo. Tidak ada satu orang pun yang menyatakan telah melakukan yang terbaik secara pribadi dengan terus mempertahankan banyak hal dengan cara yang tetap sama dengan kemarin. Singkatnya, semua pemimpin menantang proses. Pemimpin adalah pelopor, orang yang bersedia melangkah ke luar dan memasuki apa yang belum diketahui. Bersedia mengambil resiko, melakukan inovasi dan percobaan supaya bisa menemukan cara yang baru yang lebih baik untuk melakukan banyak hal.
Sumbangan utama pemimpin adalah dalam mengenali gagasan yang baik, dukungan kepada gagasan itu, dan kesediaan menantang sistem supaya bisa mengaplikasikan dan mewujudkan gagasan itu.
2.   Menginspirasi Wawasan Bersama
Pemimpin menginspirasi wawasan bersama. Melayangkan pandangan ke seberang cakrawala waktu, membayangkan kesempatan dan situasi lebih menarik yang disediakan jika berjuang mencapai tujuan yang jauh ini. Pemimpin mempunyai hasrat supaya sesuatu terjadi, untuk mengubah cara agar banyak hal terjadi, menciptakan sesuatu yang tidak ada seorang pun pernah menciptakannya sebelumnya.
Tapi ingat: orang yang tidak punya pengikut/peserta bukanlah pemimpin. Orang lain baru akan mengikuti setelah mereka menerima wawasan pemimpin sebagai wawasan mereka sendiri. Supaya bisa mengajak orang lain mempunyai wawasan, pemimpin harus mengenal peserta mereka dan bicara dalam bahasa mereka. Dengan demikian peserta tahu bahwa pemimpin memahami kebutuhan mereka.
3.   Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak
Pemimpin teladan menarik dukungan dan bantuan semua orang yang agar membuat kegiatan (system manajemen mutu) berjalan. Dengan satu cara, pemimpin melibatkan mereka yang harus hidup dengan hasilnya, dan mereka memungkinkan orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka memungkinkan orang lain bisa bertindak. Pemimpin tahu bahwa tidak ada seorang pun yang melakukan apa yang terbaik bagi dirinya kalau dia merasa lemah, tidak cakap, atau terasing; mereka tahu orang yang diharapkan aktif harus mempunyai rasa kepemilikan. Pemimpin tidak menimbun kekuasaan, tetapi mendelegasikannya. Pemimpin dengan bangga bicara mengenai kerjasama tim, kepercayaan, dan pemberdayaan sebagai unsur pokok upaya mereka.
4.   Menjadi Penunjuk Jalan
Pemimpin berjalan terlebih dahulu. Mereka memberikan contoh dan membina komitmen melalui tindakan sehari-hari yang sederhana, yang menciptakan kemajuan dan momentum. Pemimpin menjadi penunjuk jalan melalui contoh pribadi dan pelaksaanaan yang penuh pengabdian. Supaya ia bisa menjadi penunjuk jalan secara efektif, pertama-tama ia harus jelas terhadap prinsip bimbingannya. Ia harus bisa membela kepercayaannya. Akan tetapi perbuatan pemimpin jauh lebih penting daripada kata-kata mereka, dan harus konsisten dengan kata-kata mereka.
5.   Mendorong Hati
Usaha mendaki ke puncak berat dan lama. Sebagian besar anggota tim akan kehabisan tenaga, frustasi dan kehilangan semangat. Mereka sering tergoda untuk menyerah. Pemimpin mampu mendorong hati anggota untuk senantiasa antusias dan aktif mewujudkan tujuan. Tindakan kepedulian yang sesungguhnya bisa meningkatkan semangat dan menarik orang ke depan. Misalnya apabila seorang berhasil dalam satu tugas tidak ada salahnya diberikan ganjaran yang sepantasnya.

Dalam banyak kasus, pemimpin bukan hanya memberikan dorongan kepada orang lain, akan tetapi harus juga dapat memberikan dorongan kepada dirinya sendiri untuk terus bertahan dan berusaha untuk melayani dengan sebaik-baiknya.

Yuk kita temukan Manajer Koperasi dengan ciri-ciri seperti ini.




Sumber : http://bennvii.blogspot.co.id/2013/05/bagaimana-kriteria-manager-yang-baik.html

Kamis, 29 September 2016

Logo Koperasi

Akhirnya Lambang/logo gerakan koperasi Indonesia kembali pada keputusan Kongres Koperasi Indonesia Pertama di Tasikmalaya pada tahun 1947. Hal itu sesuai Surat Keputusan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nomor: SKEP/03/DEKOPIN-E/I/2015 tentang Perubahan Lambang/Logo Gerakan Koperasi Indonesia dan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 01/Per/M.KUKM/II/2015 tentang Perubahan Lambang/Logo Gerakan Koperasi Indonesia. Dengan demikian maka lambang/logo gerakan koperasi Indonesia kembali kepada lambang lama pohon beringin serta mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Permenkop dan UKM RI Nomor: 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tentang Penggunaan Lambang Koperasi Indonesia (lambang baru teratai). Logo lama koperasi yang bertemakan pohon beringin dianggap mempunyai nilai historis, ideologi dan filosofis yang lebih sesuai dengan jiwa koperasi Indonesia.


Arti Lambang Indonesia yang berlaku saat ini :
  1. Rantai di sebelah kiri melambangkan persatuan, persahabatan dan ikatan kekeluargaan yang kokoh. Seluruh anggota Koperasi adalah pemilik Koperasi maka semua anggota menjadi bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan serta terikat dalam hokum yang dirancang sebagai Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. Kesepakatan bersama dalam mentaati baik Anggaran Dasar maupun Rumah Tangga akan membuat Padi Kapas mudah diperoleh.
  2. Padi dan Kapas di sebelah kanan menggambarkan kemakmuran yang diusahakan oleh Koperasi untuk tiap anggota Koperasi secara khusus dan rakyat pada umumnya. Kapas sendiri merupakan bahan dasar pembuat pakaian (sandang) dan Padi sebagai makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia (pangan). Umumnya ketika sandang dan pangan terpenuhi maka dapat disebut makmur sejahtera.
  3. Roda bergigi bermakna usaha terus menerus. Upaya yang dilakukan secara berkesinambungan akan membuahkan hasil maksimal. Hanya pekerja keras yang mampu menjadi calon anggota setelah memenuhi beberapa persyaratannya.
  4. Timbangan berarti keadilan social sebagai salah satu landasan dasar koperasi. Ini berarti seluruh anggota koperasi harus berlaku adil antara satu dengan lainnya, seimbang antara hak dan kewajiban. Timbangan juga umumnya menjadi simbol hukum.
  5. Bintang di dalam perisai disini berarti Pancasila, landasan ideal koperasi. Hakikatnya seluruh anggota Koperasi memiliki kewajiban mengindahkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
  6. Pohon beringin berarti simbol kehidupan yang menaungi seluruh anggota dibawahnya. Koperasi sebagai badan usaha diharapkan mampu menghidupi dan mensejahterakan seluruh anggotanya.
  7. Tulisan Koperasi Indonesia menunjukan jati diri Koperasi sebagai milik bangsa Indonesia. Seluruh sistem pengelolaan dan tata usaha dilakukan berdasarkan nilai-nilai kebangsaan dan tidak menganut tata kelola asing. Adapun Warna merah putih pada latar belakang menggambarkan sifat nasional bangsa Indonesia.

Download Surat Keputusan Dewan Koperasi Indonesia Nomor: SKEP/03/DEKOPIN-E/I/2015 tentang Perubahan Lambang/Logo Gerakan Koperasi Indonesia